Mereka Yang Memperoleh Haji Mabrur Akan

Mereka yang memperoleh haji mabrur akan mempunya beberapa tanda-tanda diantaranya adalah menjadi santun dalam tutur katanya, selalu menebarkan kedamaian, serta lebih peduli terhadap kondisi orang-orang di sekitarnya (gemar memberi makan). Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah pernah ditanya para Sahabat tentang haji mabrur, “Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?”. Rasulullah menjawab, “Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian”. Sementara hadist lain menunjukkan bahwa Rasulullah menjawab, “Memberikan makanan dan santun dalam berkata”.

Mereka yang memperoleh haji mabrur akan mendapatkan surga yang abadi. Hal ini berdasarkan sabda nabi dari hadits Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah, bersabda:

((العُمْرَةُ إلى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِما بيْنَهُمَا، والحَجُّ المَبْرُورُ ليسَ له جَزَاءٌ إلَّا الجَنَّةُ))

“Umrah yang satu kepada umrah yang lainnya itu merupakan kaffarah (penghapus dosa) di antara keduanya dan haji yang mabrur itu tidaklah mendapat balasan kecuali dengan surga.” Hadits Riwayat Al-Bukhariy

Gimana biar kita dapat mencapai haji mabrur? mula- mula, luruskan keinginan beribadah. Tunaikan ibadah haji selaku bentuk ketaatan terhadap perintah agama serta penuhi Rukun Islam kelima. Dengan meluruskan niat, kalian bisa melindungi kemurnian tujuan berhaji. Hindarkan angan dari hasrat guna menaikkan status sosial ataupun semata- mata pamer kesalehan.

Kedua, menguasai filosofi di balik rukun haji serta harus haji. Tidak hanya itu, kuasai bacaan- bacaan doa dalam tahapan- tahapan ibadah haji. Ini dapat menolong kalian lebih khusyu kala beribadah nanti di Tanah Suci.

Ketiga, fokus pada perihal yang substantif sepanjang berhaji. Sepanjang di Tanah Suci, fokuskan pikiran serta tenaga buat melaksanakan rukun haji serta harus haji secara khusyu. Terdapat 6 rukun haji ialah ihram( niat), wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sai, bercukur( tahalul) serta tertib. Apabila tidak melakukan salah satunya, hingga ibadah haji tidak sah.

Tidak hanya itu terdapat pula 6 wajib haji ialah ihram haji dari mīqāt, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, menjauhi perbuatan yang terlarang dalam kondisi berihram, serta thawaf wada’ untuk yang hendak meninggalkan Makkah. Di Tanah Suci kalian bisa jadi akan banyak menemui cobaan. Berusahalah buat senantiasa tenang serta berkepala dingin supaya dapat fokus pada yang perihal utama, adalah rukun serta wajib haji.

Dengan menguasai arti haji mabrur serta meluruskan niat beribadah haji, kalian dapat lebih bergairah mewujudkan cita- cita mencapai haji mabrur. Supaya persiapan keberangkatan haji terus menjadi matang, ayo lekas rencanakan ibadah haji selagi muda!